Pusaka Minang Yang Terlupakan


Cerita Sitti Nurbaya sudah melekat dalam hati masyarakat minang sejak diterbitkan dalam novel Sitti Nurbaya, Kasih Tak Sampai karangan Marah Rusli. Lama kelamaan nama Sitti Nurbaya telah menjadi icon sebagai nama jembatan, taman, judul lagu, judul, sinetron, bahkan kuburan.

Di kawasan Kota Tua Padang icon jembatan tidak terawat setelah gempa yang mengguncang September 2009 lalu. Setelah kejadian itu listrik yang terhubung di jembatan yang berbentuk melengkung tersebut putus total. Akibatnya jembatan gelap pada malam hari membuat aktivitas masyarakat maupun pedagang sekitar jembatan pun berkurang. Jembatan ini biasanya ramai jika malam menjelang, namun setelah gempa sangat berdampak buruk bagi pedagang dijembatan Sitti Nurbaya maupun kedai disekitar jembatan itu merugi sampai sekarang. Bahkan kedua ujung jembatan ini amblas akibat gempa yang mengguncang beberapa waktu lalu dan beberapa titik aspalnya pun mengelupas.

Sebelah barat jembatannya terdapat sebuah taman yang diberi nama Taman Sitti Nurbaya dan makam yang disinyalir sebagai makan Sitti Nurbaya. Dari taman ini kita dapat melihat Kota Padang dan sekitarnya sambil duduk santai karena pengelolanya menyediakan tempat duduk di setiap sisi gunung. Lagi – lagi si Sitti ini juga tidak terawat dengan baik, makam yang disebut – sebut masyarakat makam Sitti Nurbaya tersebut bahkan terdapat coretan jail tangan orang yang dating ke taman itu. Turun ke kaki gunung jejak peninggalan jepang berupa goa yang masih lengkap dengan meriam turut serta tidak dirawat dengan baik, justru banyak yang membangun tempat tinggal disekitarnya.

Ternyata kisah sedih Sitti Nurbaya tidak hanya ada pada novel, namun berkelanjutan di kota dimana dia sangat terkenal. Semestinya Pemerintahan Kota Tua Padang dan masyarakat dapat merawat kedua tempat tersebut yang berpotensi untuk dijadikan tempat wisata yang lebih baik. Dengan mengembalikan sarana dan prasarananya berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

(Sumber : Kompas 5 Maret 2010)

Read Users' Comments (0)

Hari Perempuan Sedunia


Tanggal 8 Maret merupakan salah satu hari penting untuk kaum wanita. Karena pada tanggal itu diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia. Menurut sejarah hamper seabad lalu tepatnya 8 Maret 1917, untuk pertama kalinya wanita diberikan kesemptan dalam hak suaranya dalam Pemilu di Rusia. Sejak saat itu tanggal 8 Maret dikenal sebagi Hari Perempuan Sedunia. Bahkan kini wanita khusunya di Indonesia mempunyai undang – undang sendiri, misalnya UU Kekerasaan Dalam Rumah Tangga(KDRT) secara khusus maupun UU untuk para TKW.


Sama seperti Hari Kartini maupun Hari Ibu, Hari Perempuan Sedunia dirasakan dengan suka cita oleh seluruh kaum hawa didunia. Karena mereka selalu berjuang untuk menyetarakan jenjang sosial dengan kaum adam yang dirasakan kurang adil. Bahkan sampai kini perjuang kaum perempuann belum juga usai, kasus kekerasaan terhadap wanita khususnya di Indonesia malah kian bertambah. Jumlah kekerasaan terhadap wanita paling banyak dialami oleh istri dan sebagiannya sebagai buruh atau yang paling sering kita dengar yakni Tenaga Kerja Wanita(TKW) asal Indonesia.


Nah…agar tidak tenggelam dengan kisah yang sedih, banyak juga wanita Indonesia yang namanya sudah menorehkan prestasi dengan hasil yang nyata. Contohnya mantan menteri kesehatan yang mementingkan rakyat perbatasan untuk mendapat kesempatan perawatan yang semestinya, hal itu pun memdapat pujian yang terus mengalir sampai sekarang walau beliau tidak lagi menjabat menteri kesehatan.


Menurut agama Islam, saat Allah membuat wujud wanita malaikat Jibril pun terkesima dengan rancangan wanita yang dibuat-Nya. Dan Allah sejak awal memang menganugerahkan banyak hal sampai seorang wanita yang diciptakannya pun dapat mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh seorang pria.


Upaya yang dilakukan kaum wanita agar tidak dipandang sebelah mata antara lain dengan memberikan ilmu yang berkaitan erat dengan jati diri mereka sebagai wanita yaitu kecantikan. Biasanya ini diberikan kepada mereka yang kurang mampu setelah tamat SMA ataupun SMK. Tapi jangan salah sekarang ini juga ada pelatihan kecantikan bagi karyawan untuk tahu bagaimana cara menjadi cantik dan bagaimana perawatannya. Jadi mejabat apapun kaum wanita, kecantikan pasti menjadi hal terpenting dalam hidupnya.


Oleh karena itu Hari Perempuan Sedunia selalu mengingatkan keberadaan perempuan dalam hal – hal positif dan saling bekerja sama dengan pria dalam menjalani hidup ini untuk tujuan kesejahteraan bersama. Dengan semua anugerah-Nya perempuan juga bisa!

(Sumber : Kompas 8 Maret 2010)

Read Users' Comments (0)

Impian WiMAX Di Indonesia Tertunda





Pengguna internet di Indonesia bisa dibilang maju karena dari orangtua sampai anak kecil, baik di kota maupun di desa sudah mengenalnya diiringi pengenalan internet ke pelosok nusantara. Namun pelayan yang handal menjadi idaman pengguna internet di Indonesia. Karena sebagian besar operator sekarang belum menjadi yang idaman semua kalangan, sudah bayar mahal koneksinya masih tetap lambat.


Dua tahun sejak pengenalannya di Indonesia dengan menggunakan frekuensi 2,3 GHz bukan 2,5 GHz yang sebagaimana mestinya, perkembangan WiMAX di Indonesia masih terkendala dengan perijinan dari Ditjen Postel. Hal ini dirasakan mulai dari penundaan rencana lelang blok frekuensi sampai kewajiban membayar bagi pemenang tender yang tersendat.


Menurut pihak Postel berharap dengan frekuensi 2,3 GHz atau 3,3 GHz dapat melakukan teledensitas dalam waktu yang cepat. Namun persyaratan dalam WiMAX Forum semua itu diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik karena penggunaan frekuensi yang tidak biasa seperti di Indonesia. WiMAX Forum yang dipakai di negara–negara maju mensyaratkan dalam penggunaannya hanya bisa berjalan dengan menggunakan frekuensi 2,5 GHz.


Dalam uji coba yang dilakukan IM2 juga memperlihatkan kendala yang tidak sesuai harapan. Perusahaan yang menggunakan satu blok (15 MHz) di zona Jabar (minus Bogor, Depok, dan Bekasi) memeperlihatkan masalah bagi pengguna individu atau rumahan untuk mendapat akses ke BTS dengan baik karena harus mencari posisi yang tepat.


Lalu sampai kapan pengguna internet di Indonesia masih menggunakan koneksi yang masih lambat sehingga dalam dunia yang serba moderen ini kita sebagai negara berkembang malah tersendat mengikuti perkembangan zaman.

(Sumber : Kompas 5 Maret 2010)

Read Users' Comments (0)

Adipura Untuk Sang Penyapu Jalan


Demi sebuah tropi Adipura, kota – kota besar di Indonesia belakangan ini gencar mengenai kebersihan kotanya. Memangnya siapakah gerangan yang dapat membersihkan kota mereka?Polisi?tidak!Walikota?apalagi,bukan!Betul jika anda menjawab tukang sapu jalan.

Jam operasional mereka layaknya pekerjaan biasa yaitu 8 jam per hari. Lalu pekerjaan yang mereka lakukan tergolong tidaklah mudah, karena mereka lakukan semua itu dipinggir jalan dan kadang mereka bekerja tidak mengenal waktu. Mereka dapat membersihkan jalan ratusan meter dengan bolak – balik baik siang maupun malam hari.

Namun akan semua itu upah yang mereka peroleh sangatlah jauh dari kata cukup. Untuk seorang penyapu jalan upah yang mereka terima beragam, ada yang Rp 16.000/bulan, ada juga yang Rp 22.000/bulan. Tapi hal yang mengejutkan, sang penyapu jalan ini pergi ke lokasi yang akan dibersihkan tanpa diantar oleh mobil dinas kebersihan, melainkan mereka harus membiayai sendiri ongkos pergi ke lokasi yang akan dibersihkan. Sesak memang bila kita saja yang upahnya lebih dari mereka selalu merasa kekurangan. Dan yang terpenting bagi kita dalam bekerja adalah konsentrasi dalam pekerjaan yang sedang kita lakukan. Makan ialah syarat wajib untuk kita dapat selalu berkonsentrasi dalam bekerja, tapi tidak dengan sang penyapu jalan. Upah mereka yang kecil itupun sudah termasuk uang makan mereka selama bekerja pada hari tersebut. Jadi sudah menjadi kebiasaan mereka menahan lapar disaat bekerja yang berakibat konsentrasi hilang.

Sama halnya dengan masalah upah yang sangat kecil, jaminan kesehatan maupun keselamatan dalam bekerja untuk sang penyapu jalan ini malah tidak ada. Padahal mereka yang sudah bekerja siang sampai malam tanpa uang makan yang tidak masuk akal, dan bekerja dipinggir jalan yang sewaktu – waktu dapat merenggut nyawa, makin diperparah dengan tidak adanya jaminan kesehatan untuknya.

Bila dari biaya individu saja tidak mencukupi, bagaimana sang penyapu ini dapat menghidupi keluarganya yang sabar menunggu demi mendapatkan sesuap nasi. Semua penderitaan yang dialami sang penyapu jalan belum berkhir dengan biaya kontrakan yang juga harus mereka bayar selama sebulan mulai dari Rp 200.000 – Rp 450.000 per bulan. Sang penyapu jalan pun harus membayar biaya pendidikan anaknya yang masih sekolah dengan kisaran biaya Rp 100.000 per bulannya. Sedih rasanya pemerintah kota yang belakangan ini gencar akan lingkungan yang sehat hanya mendapatkan sebuah tropi adipura dan gengsi mengeluarkan dana yang sedemikian besar nam,u tidak memperhatikan taraf hidup orang yang membersihkan kota tiap hari.

Makannya tropi adipura lebih cocok diberikan kepada penyapu jalanan saja dibandingkan untuk sebuah kota yang tidak tahu berterima kasih. Toh mereka kan yang membersihkan kota tiap hari, benar tdak!

(Sumber : Kompas 8 Maret 2010)

Read Users' Comments (0)

Revolusi Baru dari Pemerintah, AYO MENABUNG !!!!!






Sabtu 20 februari di Jakarta International Expo (JIE) Jakarta,Pre-lounching Produk dari Bank Indonesia dan pemerintah. Gerakan indonesia menabung dengan TabunganKu, produk ini di luncurkan untuk semua kalangan dari adik, kakak, ibu, bapak, nenek, kakek,Tante, Om, semuanya bisa dari Tukang Becak, Tukang Somay semuanya bisa ikutan dalam program ini. karena program ini memang ditujukan bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Apa sih sebenarnya TabunganKu?
TabunganKu adalah tabungan yang sifatnya perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan, mudah dalam hal syarat awal buka rekeningnya dan ringan tanpa potongan administrasi tiap bulannya.

Untuk setoran awal pembukaan rekening dikenakan biaya minimum Rp.20.000,00 saja, sedangkan setoran selanjutnya minimum Rp.10.000,00. Pada Tabungan jenis ini tidak difasilitasi dengan fitur ATM (Anjungan Tunai Mandiri), dikarenakan untuk menjaga aktifitas arus keluar masuknya dana terkendali. Target pasar Produk ini adalah kalangan anak-anak usia antara 5-25 termasuk kalangan mahasiswa juga loh...
agar budaya menabung dikenalkan sejak dini.

Desain Buku TabunganKu juga menarik yaitu berdesain Batik Berwarna Coklat Keemasan berlatar belakang putih dimana Batik merupakan ciri khas Indonesia.

So gimana tidak Bangga, Buruan Buka rekening TabunganKu sekarang dan Bangga memakai produk indonesia..


sumber:
1. brosur TabunganKu (Bank DKI)

Read Users' Comments (0)




Are you Shopaholic???
gimana ya caranya supaya kamu bisa terus berbelanja tanpa harus kebobolan.
ini nih sedikit tips yang bisa kamu ikutin
1. Catat semua uang yang kamu keluarkan dan untuk membeli apa saja , kamu bisa buat dengan buku bisa semacam buku diary yang super cute supaya kamu senang membukanya setiap hari.
2.Catat kominiti paling utama barang yang harus dibeli, dan apa kegunaannya, karena dengan cara ini kamu bisa tahu seberapa penting kah barang itu harus dibeli. jadi kamu menjadi smart shopper .
3.Simpan uang kembalian diKotak khusus. memang sedikit merepotkan asl kamu tahu dari kumpulan uang receh tersebut kamu bisa saja mambeli barang bagus, Big thing comes from small things. percaya atau enggak, coba saja sendiri....
4. Menabung, jangan hanya menabung uang receh saja. kalau bisa sebelum berbelanja sisih kan terlebih dahulu beberapa uang kamu .because kamu pasti punya rencana kedepan kan, so saving your money to get the best future.
5. Berbelanja dihari khusus, maksudnya disini berbelanja lah disaat ada SALE besar-besaran!!!!!! lumayan kan kamu bisa dapat barang bagus dengan harga yang jauh lebih murah, dan juga jadi lebih seru belanja nya ..

semoga beberapa tips diatas bisa dipraktekan yah, Secara saya sendiri sudah mempraktekannya.So it's time for you girl's...



inspirated by:
1. Girlfriend magazine indonesia
2. http://www.google.co.id/imglanding?q=gambar%20berbelanja&imgurl=http:(untuk gambar)

Read Users' Comments (0)

Virus Plagiat Makin Merebak

Indonesia kembali bersedih, bagaimana tidak….

Dua hari berturut-turut salah satu surat kabar harian (red-Kompas) terus membahas masalah penjiplakan karya ilmiah (skripsi, tesis,disertasi) didunia akademik tak pandang bulu kali ini sang pelaku diduga adalah calon guru besar di salah satu perguruan tinggi swasta Yogyakarta yang menjiplak karya ilmiah mahasiswanya sendiri hanya untuk meraih kenaikan jabatan dosen. Karena dengan adanya kenaikan jabatan dosen, taraf kesejahteraannya meningkat.

Selain modus diatas, masih banyak cara cepat dalam meraih gelar Diploma, Sarjana, Magister, Doctor dan Professor. Antara lain dengan memanfaatkan mahasiswa untuk melakukan beberapa penelitian setelah itu mengklaim bahwa hasil penilitian tersebut adalah karya sang dosen. Selain itu ada cara pesan skripsi dan model penulisan lainnya melalui beberapa media, seperti iklan dikoran ataupun beberapa spanduk yang banyak tertempel di sekitar lingkungan perguruan tinggi.

Sungguh sangat disayangkan apabila 80% lulusan perguruan tinggi tak punya kemampuan apa-apa, banyak lulusan sarjana menganggur. Sebenarnya apa yang kita cari dari perguruan tinggi? Hanya Gelar dan Nilai yang Tinggi? atau Ilmu yang bermanfaat??

Yah itu sebenarnya pilihan, ada pepatah bagus yang saya baca disalah satu surat kabar (red-Kompas) “ Non scholaesed viate discimus (Seneca, epist.106.11) yang artinya :

“Manusia belajar bukan untuk sekedar memperoleh nilaiberupa angka-angka yang kadang bersifat relative dan subyektif, tetapi manusia belajar untuk hidup. Yang utama adalah nilai-nilai untuk mendukung hidup manusia”

Sanksi yang diterima bila terbukti melakukan plagiat yang ditujukan untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau keahlian tertentu maka akan dicabut gelarnya dan dipidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 200 juta.

(Sumber : Koran Kompas Tanggal 18 dan 19 Februari 2010)

Read Users' Comments (0)

Tips Aman Memindai Konten Nakal

Semakin berkembangnya teknologi yang tiada matinya dan terus berlanjut untuk dikembangkan, semakin banyak juga celah untuk orang melakukan kesalahan di bidang teknologi. Misalnya banyak orang yang menggunakan dunia maya atau internet dalam melakukan semua kebutuhan hidupnya, mulai dari jua-beli barang/jasa, mencurahkan perasaan pada blog atau twitter ataupun facebook misalnya, kini bahkan pelajar di Indonesia sudah menulis pekerjaan rumahnya pada sebuah blog untuk di nilai gurunya.

Namun semua itu hanya bagusnya saja. Bila dilihat dari sisi gelapnya dunia maya banyak hal – hal yang tentu akan tidak terkira. Banyak bertebar hal – hal yang nakal atau tidak etis dimasukkan, misalnya pornografi baik hanya sekedar foto sampai videonya. Selain itu hujatan atau celaan kepada orang lain baik mengenai ras, agama, dan suku. Untuk pengendalian hal semacam itu berikut langkah – langkah nyata didunia internet.

1. Jika ada konten yang tidak seharusnya berada, anda bisa melaporkan hal itu kepada admin web tersebut atau bahkan langsung kepemilik web.

2. Jika konten tak semestinya ada di bawah subdomain, anda cukup melaporkan kepada domain utama. Ambil contoh webku.blogspot.com adalah subdomain dari blogspot.com. Dan apabila ada konten yang tidak etis, itu semua tanggung jawab dari pemilik subdomain dan tidak menyalahkan domain utamanya.

3. Lalu bagaimana jika hal yang tidak etis sudah berada di sebuah situs web?

a. Anda bisa kontak langsung pemilik dari situs tersebut. Nah untuk mengetahui nama pemilik dari sebuah situs anda bisa cek lewat “Whois Lookup” www.who.is.

b. Bisa juga yang dilakukan mengkontak pengelola server situs tersebut. Sebuah situ web untuk menjadi domain pasti memerlukan hosting atau server untuk menyimpan semua file yang diperlukan dalam situs tersebut.

Terkadang ada juga domain yang dengan alas an tertentu melindungi dirinya dengan fitur privacy protect. Gunanya untuk memproteksi kontak domain itu agar tidak terkena spam atau juga pemiliknya tidak ingin diketahui identitasnya.

Tahap Pelaporan

  1. Jika anda tidak mendapat respon dari pemilik, bisa laporkan ke pengelola server. Caranya anda buka situsnya yang tertera di nameserver itu lalu hilangkan ns* untuk membuka situs pada browser dan dari sana kita bisa melihat kontak yang tersedia untuk dihubungi.
  2. Jika tidak ada respon dari pengelola server juga, ada trik untuk mengetahui dimana datacenteryang digunakan pengelola server. Coba anda buka situs www.robtex.com, masukkan nama domain yang ingin kita ketahui pada sebelah kir paling atas untuk mengetahui informasi server-nya lalu klik Lucky, kemusian klik Records, dan dari sana kita dapat melihat semua informasi mulai rute jaringannya sampai datacenter. Pada kolom paling kanan sebelah atas terdapat datacenter yang digunakan oleh domain yang kita cari. Selanjutnya anda googling nama datacenter untuk mencari kontak datacenter.
  3. Lalu bagaimana jika datacenter masih tidak menggubris laporan anda?

Nah cara terakhirnya adalah mengkontak registrar pusat. Kalau sudah berurusan dengan yang satu ini berarti kita inginkan untuk membekukan nama domainnya. Jika sudah dibekukan secara permanen tidak ada cara lagi bagi pemilik domain untuk memulihkan nama domain tersebut.

Kontak registrar pusat dan beritahu telah terjadi kecurangan yang dilakukan domain tersebut. Kata – kata seperti “fraud”, “web phising”, “illegal content”, “software piracy”, spamming”, dan “child pornography” merupakan rumus sakti untuk mempercepat domain itu segera ditutup registrar pusat.

Jika anda netizen yang cerdas tak perlu melapor ke polisi atau ke pemerintah selama anda tak dirugikan secara materiil atau imateriil.

(Sumber : Koran Kompas Tanggal 03 Maret 2010)

Read Users' Comments (0)

Indonesia Tempat Pembuangan Sampah Besi

Indonesisa sebagai Negara berkembang mejadi salah satu sasaran pembuangan sampah elekrtonik sari industri di Negara – negara maju. Masuknya 9 truk peti kemas berisi monitor computer bekas dari Massachusetts, Amerika Serikat, pada 2009, salah satu buktinya.

Motif dalam ekspor sampah eletronik atau yang sering disebut e-waste adalah maslah ekonomi. Namun bila dipandang untuk jangka panjangnya masalahnya akan bertambah karena dapat berakibat buruk bagi kesehatan khususnya untuk anak – anak. Karena sampah elektronik mengandung zat kimia yang tidak dapat didaur ulang sehingga bisa merusak susunan saraf anak – anak.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Indonesia memang rawan akan pembuangan sampah dan limbah berbahaya dan ada sekitar 2.000 pintu masuk akan semua itu. Dengan begitu banyaknya pintu, sangat berkemungkinan besar banyak sampah elektronik atau e-waste yang akan masuk ke Indonesia dan kesehatan generasi berikutnya akan terancam.

Seharusnya bila sudah mengetahui itu semua maka pemerintah Indonesia bisa mengantisipasi semua itu agar tidak bisa masuk kedalam negeri yang kita cintai. Dengan jabatan sebagai menteri kiranya dapat berkoordinasi dengan aparat setempat untuk menindak tegas masalah ini.

(Sumber : Koran Kompas Tanggal 23 Februari 2010)

Read Users' Comments (0)

Etika Internet Bagi Anak – anak

Antusiasme penduduk dunia ini terhadap internet kian bertambah. Bahkan mulai dini teknologi sudah diperkenalkan kepada anak – anak dengan tujuan mengejar ilmu teknologi yang perkembangnya tidak terbendung lagi. Tapi apakah pengawasan keamanan bagi pengguna anak – anak sudah dilakukan semua pihak dengan optimal? Karena seperti kita kenal dunia maya adalah dunia yang tanpa batas dan apa saja bisa masuk secara illegal.

Nah negara tercinta kita termasuk negara yang unik untuk masyarakatnya dalam mengenal internet. Kalau masyarakat luas mengenal internet melalui computer, masyarakat Indonesia sendiri mengenalnya dari perangkat bergerak atau melalui browser yang terdapat pada ponsel.

Walau sudah dikenalkan dunia internet sejak dini bila tanpa bimbingan dalam menulis didalamnya hasilnya dapat memprihatinkan. Contoh kasus yang terjadi beberapa waktu lalu yakni penghujatan kepada seorang guru maupun teman sebaya telah telah memasuki persidangan, yang, sebenarnya tidak perlu terjadi. Nah..dengan kasus penghujatan seperti ini yang sudah terlanjur terjadi terlihat jelas kalau etika dalam menggunakan internet atau yang dikenal dengan nama netiket pada anak – anak sekarang ini sangat parah.

Ada atau tidak adanya perundang – undangan yang dibuat pemerintah, seharusnya etika anak – anak kita sudah bisa kita bangun dengan mengajarkan bagaimana sopan santun atau tata krama dalam melakukan sesuatu. Jadi yang akan dihasilkannya tidak menjadi sampah melainkan sesuatu yang lebih berguna.

Media televisi adalah media yang paling akrab di mata anak – anak, karena merupakan teknologi yang pertama kali mereka kenal. Namun dari segi pendidikannya sangat diluar perkiraan orangtua. Televisi sekarang lebih banyak mengemas acara mereka dengan kekerasan seperti mencaci maki, berbohong, berkelahi, memfitnah orang lain, dan sebagainya. Walau ada televisi yang menyebut dirinya televisi pendidikan namun ternyata kalah saing dengan channel yang lebih memperlihatkan sikap yang tidak mempunyai etika.

Karena itu tidak heran jika kasus sekarang yang melibatkan anak dibawah umur melakukan penghujatan didunia maya disebabkan oleh keterbiasaan mereka dalam menyaksikan hal tersebut dari televisi.

Bagi orangtua yang tidak ingin anaknya menjadi anak tidak berguna dengan melontarkan kata – kata kotor alias menjadi sampah percuma, sebaiknya sudah diperkenalkan juga bagaimana kita dalam beretika didunia ini baik didunia nyat maupun didunia maya atau berinternet. Hal ini tentunya harus didukung oleh media pertelevisian Indonesia agar tidak hanya mengejar rating namun peduli terhadap pendidikan etika anak – anak sekarang agar kasus yang sebelumnya tidak terjadi.

(Sumber : Koran Kompas Tanggal 03 Maret 2010)

Read Users' Comments (0)

Adakah Hak Sehat Bagi Si Miskin?

Mengungkap cerita tentang si miskin di negeri ini seperti tidak ada habisnya, tiap hari masalah yang menimpa mereka apalagi jika menyangkut kesehatan. Bila tidak ada uang merasakan sakit terus menerus ialah pilihan satu – satunya. Karena hanya dengan uang mereka bisa diobati di negeri yang katanya demokrasi dan memelihara rakyat miskin.

Bolak – balik dari rumah kerumah sakit terasa sangat berat diongkos bagi si miskin. Apalagi proses pengobatan yang tidak murah bagi mereka karena ketiadaan biaya. Jika mau diambil sebagai contoh kasusnya banyak yang masih kita ingat belakangan ini seperti di Bekasi, Jawa Barat, bocah berusia 4 tahun bernama Gia sudah dipasung selama 2 tahun oleh ayahnya. Gia yang dianggap ayahnya mengalami sakit epilepsi, suka melukai diri sendiri, sering marah tanpa terkontrol dan merusak barang disekitarnya menjadi alasan utama sang ayah memasung anak kandungnya tersebut. Dari contoh kecil ini kita dapat melihat betapa kurang perhatiannya aparat pemerintah setempat mengenai kesehatan masyarakat sekitarnya.

Ada juga Mohammad Toriq berumur 2 bulan mengalami hidrosefalus bermalam di masjid RSCM karena sebelumnya menjadi sorotan media massa. Jadi memerlukan sorotan media massa terlebih dulu sebelum si miskin dapat perawatan dari rumah sakit sebesar RSCM.

Namun karena ketidaktersediaan tempat untuk menampung ratusan warga miskin yang ada di RSCM tidak sedikit dari mereka yang mencari rumah kosan untuk menjadi tempat tinggal sementara demi sang anak. Misalnya Aura umur 7 bulan yang berasal dari Desa Pangkal Bulu, Kecamatan Payung, Provinsi Bangka Belitung bersama kedua orangtuanya mendapat tawaran kamar dari warga sekitar RSCM berukuran 3x2 meter dengan tarif Rp 600.000 per bulan. Angka tersebut terbilang sangat mahal untuk keluarga miskin yang datang ke Jakarta untuk mendapatkan pengobatan gratis.

Sepanjang tahun 2008 LBH Jakarta, LBH Kesehatan, dan beberapa organisasi kemasyarakatan lain beberapa kali mendesak pemerintah agar memperbaiki pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin. Namun hingga kini tuntutan tersebut hanya dijadikan angin lalu.

Bagaimana dengan Kartu Jamkesnas? Haha..lucu, ternyata masih banyak rumah sakita di kota maupun daerah yang tidak mau menerima pasien dengan Kartu Jamkesnas. Hal ini disebabkan oleh kurang cepat cairnya dana pengganti dari semua biaya yang sudah dikeluarkan rumah sakit bagi pemegang Kartu Jamkesnas oleh pemerintah. Hal ini tak urung membuat rakyat miskin di Indonesia makin tercekik. Maka tak heran pula banyak kasus bunuh diri yang dilakukan rakyat miskin karena ketiadaan biaya untuk berobat dan menyusahkan keluarga mereka.

Negara ini, Indonesia, masih banyak pejabat – pejabatnya yang kaya akan harta melimpah tapi apa! Mereka semua hanya mengejar kursi dan kesenangan bagi diri mereka dan keluarga mereka saja. Jika sekalinya menoleh kepada rakyat miskin semua itu tidak lepas untuk mendapat simpati dari rakyat seperti pada saat pemilu ataupun pilkada.

Padahal jelas – jelas didalam UUD 1945 sudah diatur bahwa pemerintah memelihara rakyat miskin. Tapi semua hanyalah tulisan belaka dan tidak ada tindak nyata dari pemerintah untuk menangani kasus yang tiada habisnya. Semua ini bila dibiarkan sama saja membiarkan rakyat miskin yang sakit mati secara perlahan.

(Sumber : Koran Kompas Tanggal 23 Februari 2010)

Read Users' Comments (0)