Impian WiMAX Di Indonesia Tertunda





Pengguna internet di Indonesia bisa dibilang maju karena dari orangtua sampai anak kecil, baik di kota maupun di desa sudah mengenalnya diiringi pengenalan internet ke pelosok nusantara. Namun pelayan yang handal menjadi idaman pengguna internet di Indonesia. Karena sebagian besar operator sekarang belum menjadi yang idaman semua kalangan, sudah bayar mahal koneksinya masih tetap lambat.


Dua tahun sejak pengenalannya di Indonesia dengan menggunakan frekuensi 2,3 GHz bukan 2,5 GHz yang sebagaimana mestinya, perkembangan WiMAX di Indonesia masih terkendala dengan perijinan dari Ditjen Postel. Hal ini dirasakan mulai dari penundaan rencana lelang blok frekuensi sampai kewajiban membayar bagi pemenang tender yang tersendat.


Menurut pihak Postel berharap dengan frekuensi 2,3 GHz atau 3,3 GHz dapat melakukan teledensitas dalam waktu yang cepat. Namun persyaratan dalam WiMAX Forum semua itu diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik karena penggunaan frekuensi yang tidak biasa seperti di Indonesia. WiMAX Forum yang dipakai di negara–negara maju mensyaratkan dalam penggunaannya hanya bisa berjalan dengan menggunakan frekuensi 2,5 GHz.


Dalam uji coba yang dilakukan IM2 juga memperlihatkan kendala yang tidak sesuai harapan. Perusahaan yang menggunakan satu blok (15 MHz) di zona Jabar (minus Bogor, Depok, dan Bekasi) memeperlihatkan masalah bagi pengguna individu atau rumahan untuk mendapat akses ke BTS dengan baik karena harus mencari posisi yang tepat.


Lalu sampai kapan pengguna internet di Indonesia masih menggunakan koneksi yang masih lambat sehingga dalam dunia yang serba moderen ini kita sebagai negara berkembang malah tersendat mengikuti perkembangan zaman.

(Sumber : Kompas 5 Maret 2010)

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Impian WiMAX Di Indonesia Tertunda"

Posting Komentar